by Sal Priadi
Awalnya, durasi album ini yang mencapai 63 menit terasa cukup initimidatif, apalagi untuk sebuah album pop. Untungnya, durasi ini dapat dijustifikasi karena variasi lirik, aransemen, dan pembawaan vokal Sal berhasil membuat saya terpaku sepenuhnya meski sudah beberapa kali mendengarnya dari awal sampai akhir.
Lirik menjadi daya tarik utama album ini. Sederhana, lugas, tidak biasa tetapi selalu mengena. Mungkin hanya Sal yang bisa mengubah debat antara pasangan mengenai "sarapan di mana nih pagi ini?" menjadi sebuah lagu balada yang terdengar romantis.
Saya sangat mengagumi gaya musiknya yang terus berganti genre. Canggihnya, vokal Sal bisa mengadaptasi setiap gaya dengan maksimal tanpa menghilangkan karakter vokalnya.
Aransemen di setiap lagu pun patut diacungi jempol sebanyak-banyaknya. Meski setia menggunakan repetisi layaknya musik pop pada umumnya, aransemen musiknya tetap dinamis dan selalu berhasil menaikkan derajat keseruan/kemegahan/keantusiasan/kekhidmatan-nya seiring durasi. Tidak berlebihan jika dibilang aransemennya progresif.
Momen favorit saya adalah ketika terselip ambient music di salah satu penutup lagu. Jujur, hal itu tidak ada fungsi spesifiknya: sedikit tidak nyambung dengan musik di awalnya dan tidak juga menjadi transisi yang berarti ke lagu selanjutnya. Meskipun begitu, momen ini tetap terasa natural dan menambah kekayaan album ini.
Untuk meringkas, Sal dan tim berhasil menciptakan khazanah romantisasi klise-klise menjenuhkan dengan kemasan musik yang rapih namun tetap luwes dan megah nan menawan.
Comments
Showing 0 commentsYou need to be logged in to comment.